Waspada Demam Tifoid

Waspada Demam Tifoid

Waspada Demam Tifoid
Demam Tifoid atau yang biasa dikenal sebagai penyakit tifus masih menjadi masalah kesehatan global seperti halnya di Indonesia untuk itu   Waspada Demam Tifoid menjadi pokok bahasan. Penyebabnya adalah bakteri   menyerang usus yang merupakan bagian dari pencernaan tubuh kita. Demam ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses penderita maupun carrier atau pembawa bakteri namun tidak mengalami gejala sakit. Sembilan puluh persen kasus demam tifoid pada anak  terjadi antara  umur 3-19 tahun, kejadian meningkat setelah umur 5 tahun.

Diagnosis dini merupakan hal yang tepar untuk Waspada Demam Tifoid karena sangat berperan dalam pencegahan komplikasi dan pemutusan mata rantai penularan. Jika tidak ditangani segera demam tifoid dapat berakibat fatal seperti pendarahan pada usus, kebocoran usus serta akibat lainya yang dapat berujung pada kematian.

Gejala Demam Tifoid

  • Demam terutama sore dan malam hari
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit perut
  • Hati dan limpa mengalami pembesaran
  • Komplikasi pendarahan, 

Panel Demam Tifoid terdiri atas:

  • Hematologi Lengkap, yang dilakukan untuk memperkirakan apakah demam berasal dari infeksi bakteri atau infeksi virus.
  • Anti  S,typhi IgM, untuk mendeteksi  salmonella typhi karena antibodi IgM muncul pada orang yang terinfeksi, kuman ini akan uncul 3 - 4 hari setelah terjadinya demam.
Diagnosis

  • Penegakan diagnosis demam tifoid didasarkan pada manifestasi klinis yang diperkuat oleh pemeriksaan laboratorium penunjang. Sampai saat ini masih dilakukan berbagai penelitian yang menggunakan berbagai metode diagnostik untuk mendapatkan metode terbaik dalam usaha penatalaksanaan penderita demam tifoid secara menyeluruh.
  •  Berbagai metode diagnostik masih terus dikembangkan untuk mencari cara yang cepat, mudah dilakukan dan murah biayanya dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Hal ini penting untuk membantu usaha penatalaksanaan penderita secara menyeluruh yang juga meliputi penegakan diagnosis sedini mungkin dimana pemberian terapi yang sesuai secara dini akan dapat menurunkan ketidaknyamanan penderita, insidensi terjadinya komplikasi yang berat dan kematian serta memungkinkan usaha kontrol penyebaran penyakit melalui identifikasi karier.
Pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid dibagi dalam empat kelompok, yaitu : pemeriksaan darah tepi; pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman; uji serologis; dan pemeriksaan kuman secara molekuler.

Pengobatan

Karena penyebab demam tifoid adalah bakteri, obat demam tifoid ialah antibiotik. Antibiotik yang digunakan antara lain ampicilin, kloramfenikol, ciprofloksasin, kotrimoksasol, ceftriakson, dan sebagainya. Selain itu, penderita juga diberikan obat untuk mengurangi gejala seperti obat penurun panas, obat mual, obat batuk. Sebagai bentuk  Waspada Demam Tifoid penderita juga dianjurkan untuk konsumsi makanan lembut.

sumber gambar: google



4 komentar:

Devy mengatakan...

90% terjadi pada anak usia 3-19 tahun ya bu dokter, kemarin bulan februari Devy sudah berulang tahun yang ke-20, jadi kemungkinan terserang bakteri tifoid ini hanya 10% ya.

tetapi harus tetap waspada, sehat itu MAHAL bukan begitu bu dokter.hehe..!!

Cici mengatakan...

biasanya pada siang hari demamnya mereda, dan si penderita terlihat sudah akan sembuh, tapi jika sudah menjelang sore hari mulai lagi deh
makasih mbak Lela artikel yang super sekali :D

Unknown mengatakan...

Untuk Devy selamat untuk ultah ke-20 nya ya, kemungkinan tetap ada hanya kenapa anak kecil biasanya yang terserang? Faktor mereka makan makanan yang tidak hegienis akibat ketidaktahuan mereka, seperti jajan diluar sementara jajanan itu terpapar

Unknown mengatakan...

Mba Wiwi iya, bisa saja itu gejala tifus demam siang pada malam hari namun turun pada siang hari biasanya tidak disertai gejala batuk pilek. Demamnya sukar turun walau minum obat dan disertai nyeri kepala hebat.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top